“Kerja sama ini merupakan bentuk sinergi antara MRT Jakarta dan TNI untuk menghadirkan layanan yang aman bagi masyarakat di Jakarta. Sejak 2019, kerja sama pengamanan telah dilakukan oleh kedua belah pihak dan sekarang diperkuat dengan aspek pertukaran informasi keamanan,” ujar William. “Selain itu, kerja sama dan kolaborasi ini kami harapkan dapat semakin memberikan rasa aman bagi pelanggan MRT Jakarta khususnya keamanan di area stasiun dan kereta, selain itu untuk penebalan keamanan pada area seperti depo, gardu induk (RSS), dan titik-titik pembangunan fase 2 yang sedang berlangsung saat ini,
yaitu di area Jalan Thamrin hingga Kota, terutama yang nantinya akan melewati area ring 1,” tambahnya.
“Hari ini kita hadir dalam acara penandatanganan kerja sama antara TNI AD dan MRT Jakarta. Seperti kita ketahui bahwa MRT Jakarta bukan sekadar objek vital nasional, namun juga kebanggaan kita bersama dan simbol kota yang maju. Oleh karena itu, melalui perjanjian ini, merupakan tugas kita bersama untuk menjaga,” ujar Mayjen Untung Budiharto. “Terima kasih kami sampaikan atas kesempatan yang diberikan kepada Kodam untuk bersama-sama menjaga Jakarta agar lebih aman dan sejahtera,” pungkas ia. Mayjen Untung Budiharto juga berharap melalui kerja sama ini, pertukaran informasi terkait keamanan akan membantu strategi pengamanan seiring dengan berkembangnya zaman dan perubahan di masyarakat.
Saat ini, terdapat sekitar 300 unit kamera pengawas (CCTV) di seluruh area stasiun, kereta, dan depo, serta diawasi selama 24 jam oleh petugas Security Command Center. Sekitar 700 personel keamanan yang ada di sepanjang jalur Lebak Bulus—Bundaran HI dengan penempatan di depo, kereta, stasiun, dan area di luar stasiun.
***
Corporate Secretary Division Head PT MRT Jakarta (Perseroda)
Rendi Alhial