[et_pb_section fb_built=”1″ _builder_version=”4.5.0″ _module_preset=”default” custom_padding=”0px|||||” da_disable_devices=”off|off|off” da_is_popup=”off” da_exit_intent=”off” da_has_close=”on” da_alt_close=”off” da_dark_close=”off” da_not_modal=”on” da_is_singular=”off” da_with_loader=”off” da_has_shadow=”on”][et_pb_row _builder_version=”4.5.0″ _module_preset=”default”][et_pb_column type=”4_4″ _builder_version=”4.5.0″ _module_preset=”default”][et_pb_text _builder_version=”4.5.0″ _module_preset=”default”]
Direktur Pembinaan Potensi Masyarakat Korbinmas Baharkam Polri menggelar Rapat Annev bersama Kasubdit, Binmas se-Indonesia dan Ketua Asosiasi Sekuriti pada tanggal 12 – 14 November 2019, berlokasi di Hotel Diraja, Jakarta Selatan.
Acara dibuka dengan sambutan dari Dirbinpotmas Korbinmas Baharkam Polri Brigjen Pol Drs Ricky Francois Wakanno, yang juga menyampaikan tujuan digelarnya rapat Annev tersebut. Kegiatan ini bertujuan untuk penyamaan persepsi dalam pembinaan, operasional dan pengawasan sistem manajemen pengamanan organisasi, perusahaan dan atau instansi/lembaga pemerintah.
Dalam rangka mewujudkan pemuliaan profesi satpam yang unggul dan kompetitif, diharapkan Polri dan asosiasi sekuriti sejalan dalam rangka mewujudkan satpam yang unggul dan sejahtera, yang amanatnya tertuang dalam Undang Undang No 2 Tahun 2002, tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia. Menurutnya, satpam memiliki peran strategis, baik dalam upaya pemeliharaan kamtibmas di lingkungan kerjanya, maupun dalam mendukung iklim investasi yang kondusif, sebagai salah satu perhatiaan pemerintah guna memacu pertumbuhan ekonomi.
Pada kegiatan ini, hadir pula Sekjen Asosiasi Pengguna Jasa Sekuriti Indonesia (APJASI), Leonard Abdul Aziz, yang ikut memberikan paparan singkat mengenai profil APJASI dan peran industrial security dalam memastikan proses bisnis perusahaan berjalan dengan lancar dan aman. Leonard Abdul Aziz menyampaikan bahwa dalam konteks pengamanan perusahaan, partisipasi dunia usaha dalam aspek keamanan tidak dapat dipisahkan dari tujuan utama perusahaan untuk mencapai keuntungan dan kelangsungan bisnis. Kemudian industrial security mencakup bidang yang cukup luas, yaitu semua organisasi, baik perusahaan, lembaga dan instansi pemerintah, universitas, rumah sakit, dan sebagainya. Menurutnya, peran dari industrial security sendiri adalah “crime and loss prevention” agar organisasi mencapai tujuannya secara produktif, efektif dam efisien. Selanjutnya disampaikan juga bahwa dunia usaha dan para pemangku kepentingan keamanan perlu bersinergi dan bekerjasama dengan Kepolisian Negara RI, untuk memastikan iklim usaha berjalan dengan aman tanpa gangguan.
Beberapa perwakilan asosiasi sekuriti dan instansi pemerintah turut hadir dalam kegiatan ini, antara lain Asosiasi Sekuriti Industri Migas (ASIM), Asosiasi Teknologi Sekuriti dan Industri Sekuriti Indonesia (ATISI), Asosiasi Badan Usaha Jasa Pengamanan Indonesia (ABUJAPI), Asosiasi Perusahaan Jasa Pengelolaan Uang Tunai Indonesia (APJATIN), Asosiasi Profesi Satpam Indonesia (APSI), International Association of Crime Prevention Practisioners (IACPP), Asia Pacific Security Association (APSA), Perwakilan BPJS, Kementerian Tenaga Kerja dan Dewan Pertahanan Nasional.
[/et_pb_text][/et_pb_column][/et_pb_row][/et_pb_section]